Situs Edukasi | Educational Norjatar

Metode Pengumpulan Data Dengan Angket


Penggunaan Angket
    Angket atau questionare yaitu daftar pertanyaan yang didistribusikan melalui pos untuk diisi dan dikembalikan atau sanggup juga dijawab di bawah pengawasan peneliti. Responden ditentukan menurut teknik sampling.
    Angket dipakai untuk mendapat keterangan dari sampel atau sumber yang beraneka ragam yang lokasinya sering tersebar di kawasan yang luas, nasional ada kalanya internasional. Peneliti rasanya mustahil untuk bertemu muka secara eksklusif dengan semua responden alasannya alasan biaya dan waktu.
    Angket pada umumnya meminta keterangan wacana fakta yang diketahui oleh responden atau juga mengenai pendapat atau sikap.
    Angket sanggup contohnya dipakai untuk memperoleh keterangan wacana sekolah (jumlah guru, pegawai, ruang kelas, fasilitas, jumlah murid, dan sebagainya), wacana perilaku mengenai problem sosial, ekonomi, politik, moral, dan sebagainya.

Bilakah angket tidak cocok ?


    Tidak selalu angket merupakan alat yang harmonis untuk mengumpulkan data. Untuk mengetahui jumlah lulusan suatu forum pendidikan, jumlah murid yang putus sekolah, angket tidak sesuai, alasannya keterangan serupa itu lebih gampang diperoleh dari dokumentasi.
    Demikian pula angket tidak cocok untuk mengetahui hal-hal yang sensitif atau bersifat eksklusif contohnya yang mengenai kehidupan seks, perilaku terhadap suku bangsa atau agama lain, dan sebagainya. Untuk itu wawancara lebih sesuai. Demikian pula bagi masalah-masalah lain yang kompleks yang tak sanggup dijawab dengan singkat, angket bukanlah alat yang sanggup digunakan.

Bilakah angket sanggup dipakai ?
    Angket mempunyai kegunaan kalau responden mempunyai pengetahuan, kemampuan, dan kesediaan untuk menjawabnya. Bila responden tidak mengetahui cukup banyak wacana sesuatu, contohnya keadaan kesejahteraan penduduk, atau tidak mempunyai kesanggupan, menyerupai menilai kurikulum sekolah, mutu lulusan, dan sebagainya maka angket itu tidak menghasilkan data yang valid dan reliable. Demikian pula kalau responden tidak bersedia untuk menjawabnya alasannya dianggapnya membahayakan atau merugikan dirinya, contohnya keterangan wacana pendapatnya, sikapnya terhadap atasan atau pemerintah, maka angket bukan merupakan alat yang ampuh. Jika hanya sebagian saja dari sampel yang dapat, mampu, atau bersedia menjawabnya maka kesimpulan menurut data yang dikumpulkan sangat disangsikan kebenarannya.



0 comments:

Post a Comment