Situs Edukasi | Educational Norjatar

Bahan Sablon Kaos Dan Cara Melihat Kualitas Kaos Sablon

Sahabat pembaca yang baik hati, dan agar dalam keadaan sehat, kali ini penulis ingin sharing goresan pena yang berjudul Bahan Sablon Kaos Dan Cara Melihat Kualitas Kaos Sablon untuk lebih lanjutnya sebagai berikut :

Seiring berjalannya waktu, banyak juga industri kaos yang semakin berkembang pesat, terutama di kota kota besar antara lain semarang, jogja, bali, bandung, malang dan lain lain, hal ini dibuktikan dengan banyaknya jumlah distro kaos dan penjualan mereka besar, distro, sablon kaos, industri kaos tersebut ternyata sanggup di nilai dari beberapa hal berikut ini sesuai salah satu postingan fb pemilik distro kaos dalam melihat kualitas distro tersebut ada 3 hal penting yang sanggup anda perhatikan sebelum anda membeli kaos.

Setiap anak dewasa kini niscaya akan tertarik membeli sebuah kaos jikalau kaos tersebut berlabel
“KAOS DISTRO“. Memang sudah tidak perlu dipungkiri jikalau Kaos dengan label “KAOS DISTRO” mempunyai Bahan, Sablon, dan Jahitan kaos yang terbilang BAGUS. Tiga hal inilah yang menjadi pola setiap outlet distro dalam membuat kaos-kaos dengan merk, label dan design mereka sendiri, ya BAHAN, SABLON dan JAHITAN kaos itu sendiri. Baik, kini saya akan menjelaskan 1 per 1 potongan yang menjadi pola tersebut.

BAHAN KAOS
Berdasarkan materi dasar pembuatnya, materi kaos yang terdapat di pasaran ada beberapa macam. Jenis materi kaos yang umum ditemukan yaitu Cotton Combed, Cotton Carded, CVC, TC, PE.
Jenis materi kaos di atas umumnya digunakan untuk kaos oblong. Untuk kaos berkerah atau kaos polo (polo shirt), biasanya digunakan materi cotton pique atau lacoste. Sedangkan untuk jaket, jumper, atau hoodie biasanya digunakan materi fleece atau terry.
Jika anda mengutamakan kenyaman, pastikan memakai kaos yang memakai materi 100% cotton. Perlul diketahui bahwa masing-masing pabrik kaos menghasilkan kualitas produk yang berbeda, dikarenakan perbedaan materi baku kapas, perbedaan proses produksi dan quality control, serta perbedaan proses washing serta finishingnya. Oleh lantaran itu, sketsa cotton combed dari pabrik A, sanggup saja sedikit berbeda kualitas dan teksturnya dengan pabrik B, demikian pula, produk materi kaos yang dijual di toko kain X sanggup jadi berbeda kualitasnya dengan toko kain Y.
Bahan kaos 100% cotton yaitu materi kaos yang 100% terbuat dari serat kapas alam dan mempunyai karakteristik materi yang relatif halus, dingin, nyaman dipakai, dan menyerap keringat, sehingga sangat cocok digunakan di wilayah beriklim tropis menyerupai INDONESIA.

1. Cotton Combed
Serat benang lebih halus. hasil rajutan dan penampilan materi lebih halus dan rata. Berdasarkan jenis benang yang digunakan serta setting gramasi (gr/m2) di mesin rajutnya, materi cotton combed mempunyai beberapa jenis yaitu 20s, 24s, 30s, dan 40s. Semakin besar angkanya, semakin halus dan tipis bahannya, dan semakin mahal pula harganya. Untuk kaos distro umumnya memakai jenis 20s dan 30s, sedangkan untuk jenis lainnya, biasanya digunakan untuk item dengan design tertentu, menyerupai kaos khusus perempuan atau pakaian dalam, diubahsuaikan dengan huruf bahannya.
Benang 20s : Memiliki ketebalan antara 180 – 220 gram/m2
Benang 24s : Memiliki ketebalan antara 170 – 210 gram/m2
Benang 30s : Memiliki ketebalan antara 140 – 160 gram/m2
Benang 40s : Memiliki ketebalan antara 110 – 120 gram/m2

2. Cotton Carded
Seperti halnya materi cotton combed, materi cotton carded mempunyai beberapa jenis yaitu 20s, 24s, dll, menurut jenis benang yang digunakan serta setting gramasi (gr/m2) di mesin rajutnya. Hanya saja serat benang yang digunakan dalam materi cotton carded ini kurang halus. Hasil rajutan dan penampilan materi kurang halus dan kurang rata. Umumnya materi cotton carded ini digunakan untuk kaos-kaos dengan sasaran pasar kelas menengah, lantaran harganya relatif murah dibandingkan cotton combed. Cotton carded mempunyai tekstur kurang halus namun tetap nyaman digunakan lantaran terbuat dari 100% serat kapas alam.

3. CVC (Cotton Viscose)
Jenis materi ini yaitu adonan dari 55% Cotton Combed dan 45% Viscose. Kelebihan dari materi ini yaitu tingkat shrinkage nya (susut pola) lebih kecil dari materi Cotton. Jenis materi ini juga bersifat menyerap keringat.

4. TC Combed (Teteron Cotton)
Jenis materi ini yaitu adonan dari 35% Cotton Combed dan 65% Polyester (Teteron). Dibandingkan materi kaos Cotton, materi TC kurang sanggup menyerap keringat dan agak panas di badan. Kelebihannya jenis materi TC lebih tahan shrinkage (tidak susut atau melar) meskipun sudah dicuci berkali-kali. Harganya pun relatif lebih murah.

5. Polyester atau PE
Jenis materi ini terbuat dari serat sintetis atau buatan dari hasil minyak bumi kemudian dibentuk untuk materi kaos berupa serat fiber poly. Karena sifat materi dasarnya, maka jenis materi ini tidak sanggup menyerap keringat dan panas jikalau dipakai.

6. Hyget
Jenis materi ini juga terbuat dari plastik, namun lebih tipis. Banyak digunakan untuk keperluan kampanye partai lantaran harganya yang sangat murah.

SABLON KAOS
Mungkin anda bertanya-tanya “Sablon apa sih yang elok ?”, ini yaitu pertanyaan yang sudah umum dipertanyakan jikalau anda sama sekali tidak pernah berkecimpung di dunia perkaosan (hehe…). Jika anda tanyakan hal ini kepada saya, saya sudah sanggup menyerap, bahwa anda bertanya ke arah TINTA SABLON yang digunakan, yap pertanyaan yang benar bekerjsama yaitu “Tinta Sablon apa sih yang elok ?”. Kali ini saya akan lebih mengarah kepada klarifikasi wacana jenis-jenis tinta sablon itu sendiri.
Tinta materi kaos terdiri dari 2 jenis tinta, yaitu tinta yang berbasis air atau waterbase inks dan tinta yang berbasis minyak atau solvenbase yang juga sering disebut plastisol.

1. Tinta Jenis Waterbase / Berbasis Air
Rubber, Tinta ini digunakan khusus untuk sablon diatas kain gelap. Sebab tinta ini bersifat pekat, sanggup menutup permukaan warna kain dengan baik. Tinta rubber umumnya digunakan untuk underbase, underbase sendiri difungsikan sebagai epilog warna kain sebelum penyablonan warna-warna diatasnya. Tinta rubber sendiri dibagi menjadi dua jenis untuk dua fungsi kegunaan. Jenis pertama yaitu tinta rubber white yang digunakan untuk underbase/dasar, sanggup juga digunakan untuk mendapat warna-warna pastel/muda. Jenis kedua yaitu rubber color yang digunakan untuk pencampuran warna-warna tua. Untuk mendapat warna putih yang higienis dan cemerlang, campurkan tinta rubber white dengan sedikit pigmen/pewarna berwarna nila atau ungu.
Coating / Transparan, umumnya difungsikan sebagai pelapisan hasil sablon, sehingga hasil sablon lebih cemerlang atau mengkilap. Tinta ini mempunyai bentuk menyerupai tinta extender yang transparan, tetapi mempunyai kandungan yang lebih besar lengan berkuasa atau lebih keras. Tinta ini baik sekali untuk teknik penyablonan separasi empat warna dengan terlebih dahulu menunjukkan rubber white pada permukaan bahannya.

Extender, Tinta in bersifat transparan, hanya cocok untuk penggunaan diatas materi putih atau bahan-bahan berwarna terang. Sifat dari cat ini yaitu menyatu / menyerap pada bahan.
Super White, Tinta ini hampir sama jenisnya dengan tinta rubber, terdiri dari dua jenis yaitu white dan color. Tinta ini sifatnya lebih mendekati tinta extender yaitu menyatu dengan materi dan transparan, serta sanggup disablon diatas dasar materi berwarna gelap.
Puff / Timbul, Tinta ini terdapat pada kedua jenis tinta baik underbase maupun plastisol. Tinta ini memerlukan pemanasan yang akan menyebabkan tinta ini mengembang dengan imbas timbul.

2. Tinta Jenis Plastisol / Solvenbase / Berbasis Minyak
Tinta ini berbahan dasar PVC dan harganya cukup mahal serta membutuhkan peralatan khusus untuk pengeringannya. Sebab tinta ini tidak sanggup kering dengan sendirinya menyerupai tinta waterbase pada umumnya. Untuk sanggup kering dengan baik, tinta ini memerlukan suhu mencapai 160 derajat celcius serta membutuhkan beberapa peralatan menyerupai conveyor curing dan flash curing. Setelah pengeringan dengan benar, tinta plastisol ini mempunyai daya rekat yang sangat baik. Tinta ini sering digunakan untuk membuat efek-efek yang menakjubkan menyerupai high density. Dan t-shirt yang memakai tinta plastisol selalu diberi peringatan ”Do not iron on design”, lantaran tinta ini akan meleleh jikalau terkena panas secara pribadi dari setrika.

All Purpose, Tinta ini berbentuk transparan, bersifat menyerupai extender pada tinta waterbase. Sebab tinta ini hanya baik digunakan pada kain berwarna putih atau terang.

High Opasity, Tinta ini mempunyai sifat menyerupai rubber dalam waterbase, hanya saja tinta ini mempunyai daya tutup yang lebih baik pada permukaan materi jikalau dibandingkan dengan tinta rubber. Tinta ini sanggup digunakan untuk teknik high density.

Athletic Plastisol, Tinta ini bersifat lentur atau lentur sehingga sangat cocok untuk penyablonan diatas kain polymesh, spandex atau kain dengan motif berlubang-lubang.

Cork Base, Berjenis plastisol, tinta ini sanggup digunakan untuk teknik high density yang akan menghasilkan imbas menyerupai busa atau gabus. Tinta ini mempunyai kelenturan dan fleksibelitas yang tinggi sehingga cukup baik untuk penyablonan diatas materi yang mempunyai kelenturan tinggi menyerupai materi Spandek dan Rib. Tinta ini juga tidak diperbolehkan untuk di dry clean, bleach atau disetrika.

Shimmer Gold & Base, Tinta dari jenis plastisol ini diformulasikan untuk menghasilkan warna menyerupai metalik. Tinta ini berbentuk pasta dan siap pakai. Tinta ini sangat baik digunakan untuk heat transfer, baik itu cold peel maupun hot peel. Sangat baik digunakan pada kain knitting, cotton, polyster dan rayon. Tidak disarankan untuk pemakaian pada kain jenis nylon atau lycra.

High Density Clear, Tinta yang bersifat transparan, tinta ini menghasilkan imbas sablon yang mengkilap dan terkesan basah.

Wiflex Luna Clear, Tinta plastisol transparan yang tidak terlihat dengan sinar lampu biasa, akan muncul jikalau terkena sinar ultraviolet. dll.

Sebenarnya masih banyak lagi jenis-jenis tinta sablon yang digunakan pada kaos-kaos distro, baik pada tahap awal ataupun penyempurnaan design yang digunakan, tetapi jenis-jenis tinta di atas lah yang sering digunakan untuk kaos-kaos distro.

JAHITAN KAOS
Pada section Jahitan Kaos ini , saya tidak akan lebih banyak menjelaskan dengan kata-kata, mungkin dengan memakai gambar pemahamannya akan lebih mudah.
1. Jahitan Obras
2. Jahitan Bis
3. Jahitan Rantai

Model Jahitan-jahitan di atas yaitu model dasar untuk seluruh potongan kaos distro yang sudah sanggup dipastikan mempunyai ketahanan dan keawetan suatu kaos bagi penggunanya.


Sumber : MCK materi kaos semarang

0 comments:

Post a Comment